Definisi motivasi
Menurut
Weiner (1990) yang dikutip Elliot (2000) motivasi didefinisikan sebagai kondisi
internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai
tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang
kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan
tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1991 : 666) motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu.
Teori drive reinforcement
Skinner
mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut operant conditioning.
Pembelajaran timbul sebagai akibat dari perilaku, yang juga disebut modifikasi
perilaku. Perilaku merupakan operant yang dapat dikendalikan dan diubah melalui
penghargaan dan hukuman. Perilaku positif yang diingkinkan harus dihargai atau
diperkuat, karena penguatan akan memberikan motivasi, meningkatkan kekuatan
dari suatu respons atau menyebabkan pengulangannya
Teori harapan
Teori
harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Potler dan Lawler. Inti
dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya
kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan
tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik pada
hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004).
Teori tujuan
Dalam
teori ini, Edwin Locke mengemukakan kesimpulan bahwa penetapan suatu tujuan
tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaan saja, tetapi juga mempengaruhi orang
tersebut untuk mencari cara yang efektif dalam mengerjakannya (Mangkunegara,
2005). Kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya akan menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun
apabila ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan atau organisasi yang
membawahinya akan membuat prestasi yang meningkat, asalkan dapat diterima
sebagai tujuan yang pantas dan layak (Siagian, 2004).
Teori hirarki kebutuhan maslow
- Kebutuhan Faali yang diperlukan untuk mempertahankan hidup seperti zat asam, air, makanan, minuman, udara. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
- Kebutuhan keamanan. Kita perlu merasa bebas dari ancaman terhadap hidup kita, seperti kebutuhan akan keakraban, keteraturan, dan mempunyai rumah tempat tinggal. Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
- Kebutuhan akan belonging dan cinta. Semua orang ingin merasakan bahwa mereka tergolong pada sesuatu dan bahwa paling tidak satu orang mencintai/menyayanginya.
- Kebutuhan akan penghargaan dan harga diri. Kita perlu merasa bahwa kita berharga dan mampu, dan bahwa masyarakat menghargai sumbangan kita terhadapnya. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
- Kebutuhan aktualisasi/ perwujudan diri. Kebutuhan akan pengembangan dan perwujudan potensi kita sepenuhnya, termasuk imajinasi dan kreativitas.
Hubungannya
DALAM PSIKOLOGI MANAJEMEN DAN IMPLIKASI PRAKTIS
Berdasarkan contoh diatas, hal tersebut termasuk kedalam teori motivasi yaitu drive reinforcement yang lebih spesifik lagi termasuk kedalam reward. Yakni jika SPG tersebut dapat memenuhi atau melebihi target, maka ia dijanjikan akan naik jabatan.
2. Implikasi praktis dari teori di atas yaitu; dalam kasus Sales
Promotion Girl (SPG) misalnya, ketika SPG tersebut menginginkan kenaikan
jabatan yang juga disertai dengan peluang yang besar untuk kenaikan jabatan
maka SPG tersebut akan berusaha semaksimal mungkin tetapi jika harapan untuk
mencapai kenaikan jabatan itu rendah (kemungkinannya kecil) maka SPG tersebut
akan bermalas-malasan dalam mencapai keinginannya. Disinilah teori motivasi
harapan sangat berperan besar dalam mencapai suatu tujuan organisasi.
SUMBER
:
Sumber: Nursalam,
& Effendi, Ferry. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Pusat
Pebinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (edisi
kedua). Departemen pendidikan dan kebudayaan. Jakarta : Balai Pustaka
Nursalam,
& Effendi, Ferry. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Munandar,
Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta
SUMBER GAMBAR :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar