Kamis, 27 Juni 2013

Rangkuman semua tugas

Sehat dalam Kesehatan Mental

apa itu kepribadian sehat ? Inti pokok dari pertanyaan ini ialah untuk menemukan serta merumuskan kepribadian yang lebih sehat. Penekanannya bukanlah pada penyebuhan konflik-konflik yang berhubungan dengan masa lalu. Fokusnya ialah ke arah apa seseorang dapat menjadi, bukan ke arah apa yang telah terjadi atau ada pada saat ini. Konsep sehat yang dimaksud didalam kesehatan mental adalah individu yang secara utuh sehat secara jasmani, mental, dan di dalam lingkungannya. Individu yang mampu mengembangkan diri dengan menggunakan keseluruhan aspek sehat didalam hidupnya tersebut.

Pendekatan Kesehatan Mental

Saparinah Sadli (dalam Suroso, 2001:132) mengemukakan tiga orientasi kesehatan mental, yaitu :
· Orientasi Klasik
Dalam orientasi klasik seseorang dianggap sehat bila dia tidak mempunyai keluhan tertentu seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri, atau perasaan tidak berguna yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tidak sehat, serta mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari.
· Orientasi Penyesuaian Diri
Seseorang yang mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan disekitarnyalah yang disebut sebagai seseorang yang dianggap sehat didalam konteks orientasi penyesuaian diri ini.
· Orientasi Pengembangan Potensi
Didalam orientasi pengembangan potensi seseorang dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.

3 Mazhab Psikologi

1.  Aliran Psikoanalisa
Salah satu tokoh psikoanalisa  yang terkenal adalah Sigmund Freud(1856-1939). Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses (preconscious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar (unconscious). Di alam tidak sadar inilah tinggal struktur mental dari kepribadian kita.
2.  Aliran Behavioristik
Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu keadaan (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkanmaladaptive behaviour atau perilaku menyimpang.
3.  Aliran Humanistik
Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviourisme dan psikoanalisis. Teori ini percaya bahwa untuk menyelidiki kesehatan psikologis, satu-satunya tipe orang yang dipelajari ialah orang yang sangat sehat. Karena apabila kita hanya melihat orang-orang yang tidak sehat dan tidak matang, maka kita hanya akan melihat sisi yang sakit dari kodrat manusia, orang-orang dalam keadaan yang paling buruk dan bukan dalam keadaan yang paling baik

Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Hidup manusia sejak lahir hingga meninggal tidak lain adalah penyesuaian diri, sehingga dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri dilakukan oleh manusia sepanjang hidup. Manusia memerlukan penyesuaian diri terhadap diri dan lingkungannya dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51).
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang selaras antara dirinya dan lingkungannya. Penyesuaian diri mempunyai dua aspek yaitu penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial. Penyesuaian diri pribadi adalah penyesuaian individu terhadap dirinya sendiri dan percaya pada diri sendiri. Sedangkan penyesuaian individu sosial merupakan suatu proses yang terjadi dalam lingkungan social tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya.

Hubungan Interpersonal

hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
A. Model-Model Hubungan Interpersonal
 Model hubungan interpersonal diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu  transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan  sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.
3. Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan.
B. Cara Memulai Hubungan Interpersonal
Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
Pembentukan,Peneguhan Hubungan,Ketepatan respon,Keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung.
C. Intimacy dan Hubungan Pribadi
 intimasi adalah suatu hubungan interpersonal yang berkembang dari hubungan timbal balik antara dua individu, yang terwujud melalui saling berbagi berbagi perasaan dan pikiran yang terdalam, saling membuka diri, serta saling menerima dan menghormati satu sama lain.
D. Intimacy dan Pertumbuhan
Steinberg berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.

Cinta dan Perkawinan

A.        Deskripsi Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. “Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.”

B.            Bagaimana Memilih Pasangan
Memilih pasangan hidup bukanlah perkara mudah. Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya.
” pertimbangan yang kita gunakan dalam memilih suatu pilihan itu tentunya memiliki tipikalnya sendiri-sendiri.” Pilihan mengenai pendamping hidup,hendaknya tidak seperti memilih sesuatu yang hanya sesaat saja.
 C. Seluk Beluk Hubungan Dalam Perkawinan
Pembahasan :
Fase bulan madu.
Fase ini merupakan periode ideal dalam pernikahan. Pasangan cenderung memiliki perasaan positif.
Fase penyesuaian.
Fase ini paling menantang dalam hubungan pernikahan. Pasangan menikah tak lagi melihat dirinya masing-masing sebagai partner. 
Fase kekosongan.
Fase ini menandai hari jadi pernikahan ke-20. Pasangan menikah secara perlahan melepas tanggung jawabnya mengasuh anak. Anak-anak mulai beranjak dewasa, bahkan mulai bisa hidup mandiri.
 D. Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
 “Penyesuaian dalam pernikahan pada dasarnya adalah hal yang berjalan sepanjang waktu, sepanjang pernikahan”.Karena menyatukan dua orang yang berbeda untuk bersatu dalam menjalani kehidupan kedepannya,butuh suatu penyesuaian dan pertumbuhan didalam perkawinan.Pendapat Dawn J. Lipthrott, LCSW mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan.
·        Tahap pertama : Romantic Love,
·        Tahap kedua : Dissapointment or Distress.
·        Tahap ketiga : Knowledge and Awareness,
·        Tahap keempat : Transformation,
·        Tahap kelima :  Real Love. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar