Minggu, 09 Juni 2013

Tulisan 3 - Cinta dan Perkawinan

Kata-kata cinta dan perkawinan sudah sering sekai kita dengra, tapi tahukah kaian definisi dari cinta dan perkawinan ? nah di bawah ini ada artikel tentang cinta dan perkawinan, bisa kalian simak untuk menambah pengetahuan kalian..

Cinta Dan Perkawinan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“
Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta.  Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia - sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
           
Tanggapan : saya setuju dengan artike yang terdapat di atas ini, karena cinta memang adanya di ubuk hati dan tidak bisa dipaksakan, namun jangan juga kita mengharapkan cinta yang berlebihan karena dapat memberikan kehampaan dalam hati kita. Dan tahap selanjutnya setelah kita mendapatkan cinta adalah perkawinan. Dalam hal  perkawinan janganlah kalian permainkan, karena perkawinan adalah sesuatu yang sacral.
Jadi dari artike di atas kita sudah bisa mengetahui definisi dari cinta dan pernikahan. Kemudia sudah kah kaian mengetahui bagai mana cara memiih pasangan anda ? naah sekarang silahkan simak artikel yang ada di bawah ini ya..

Bagaimana memilih pasangan

Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Hal itu dikenal dalam Islam yang namanya 'kufu' ( layak dan serasi ), dan seorang wali nikah berhak memilihkan jodoh untuk putrinya seseorang yang sekufu, meski makna kufu paling umum dikalangan para ulama adalah seagama.
Namun makna-makna yang lain seperti kecocokan, juga merupakan makna yang tidak bisa dinafikan, dengan demikian PROSES MEMILIH ITU TERJADI PADA PIHAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN. Disisi lain bahwa memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan berbagai sisinya, asalkan pada pertimbangan-pertimbangan yang wajar serta Islami, merupakan keniscayaan hidup dan representasi kebebasan dari Allah yang Dia karuniakan kepada setiap manusia, termasuk dalam memilih suami atau istri. Aisyah Ra berkata, "Pernikahan hakikatnya adalah penghambaan, maka hendaknya dia melihat dimanakah kehormatannya akan diletakkan"
Rasulullah pun bersabda, "Barang siapa yang menjodohkan kehormatannya dengan orang yang fasik maka dia telah memutus rahimnya" (HR Ibnu Hibban). Nabi juga pernah memberikan pertimbangan kepada seorang sahabiyah yang datang kepadanya seraya minta pertimbangan atas dua orang yang akan melamarnya, lalu Nabi menjawab, "Adapun Muawiyah bin Abi sufyan dia sangat ringan tangan (alias gampang memukul), adapun yang lainnya adalah orang yang fakir tidak memiliki harta yang banyak." Lalu Nabi menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.
Dan untuk memantapkan pilihan, terutama dari berbagai alternatif sebaiknya melakukan shalat istikhorah baik di tengah malam maupun di awalnya, dan lakukan secara berkali-kali. Jika telah dilakukan berkali-kali maka KEMANTAPAN YANG ADA ITULAH YANG INSYA ALLAH MERUPAKAN PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH YANG LEBIH DIIKUTI. Tetapi perlu diingat, bahwa informasi yang dominan pada diri seseorang sering yang lebih berpengaruh terhadap istikhorah, oleh karena itu perlu dilakukan berkali-kali. Dan untuk membedakan apakah itu keputusan yang dominan adalah selera semata atau dominasi istikharah agak sulit, kecuali dengan berkali-kali, sekalipun salah satu tanda bahwa itu adalah petunjuk dari Allah adalah dimudahkannya urusan tersebut, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya alamat yang mutlak.
Juga apabila persoalan apakah diri kita jual mahal atau tidak tergantung pada niat dan representasinya, karena itu Rasulullah menegaskan, "Sesungguhnya segala pekerjaan membutuhkan niat dan pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi oleh niat. Barang siapa yang niatnya kepada Allah maka dia (dalam representasinya) akan sesuai dengan Allah dan Rasulnya, dan barang siapa yang niatnya kepada dunia atau wanita maka (representasinya) akan sesuai apa yang diniatkan" (Muttafaq alaih).
Untuk menghindarkan tuduhan itu maka buktikan dalam representasi kita sehari-hari, sebagai contoh bahwa tuduhan itu akan benar jika memang salah satu kebiasaan kita adalah chatting dengan teman-teman baru yang notabenenya lebih banyak para laki-laki untuk seorang perempuan, dan sebaliknya, berbeda misalnya kalau teman yang kita ajak chatting adalah para wanita atau dalam bahasa yang digunakan bersifat umum, tidak ada yang rahasia sehingga tidak khawatir kalau harus dibaca orang. Ini hanya sekelumit contoh yang barangkali kurang tepat untuk yang bingung memilih pasangannya. Tapi ada hal yang cukup penting untuk diketahui bahwa UNTUK MENGENAL SESEORANG TENTU TIDAK CUKUP DENGAN BERKOMUNIKASI SESAAT.
Pernah suatu hari Sahabat Umar bin al-Khattab mendengar seseorang memuji orang lain hingga Umar agak merasa keheranan lalu Umar bertanya, "Apakah kamu pernah bepergian dengannya?" Jawab orang tadi, "Belum." "Apakah kamu pernah bertransaksi dengannya?" Jawab orang tadi, "Belum." "Apakah kamu pernah bertetangga dengannya?" Jawab orang tadi, "Belum." "Apakah kamu pernah melihatnya dia melakukan shalat?" Jawab orang tersebut, "Ya, aku melihat dia rajin shalat, menunaikannya sesuai dengan waktunya." Lalu kata Umar, "Kalau begitu anda belum kenal dengan baik orang tersebut." Tetapi untuk mengenali tiga poin pertama dari empat poin tersebut bisa dilakukan dengan cara MENANYAKAN ORANG YANG PALING DEKAT DENGANNYA, DAN YANG DAPAT DIPERCAYA.
Adapun bila kita dihadapkan suatu pilihan lebih dari satu, tentu sewajarnya seorang akan memilih yang terbaik baginya, meskipun PILIHAN TERBAIK BAGINYA TIDAK SELALU IDENTIK DENGAN PILIHAN YANG TERBAIK BAGI UMUM, KARENA SESEORANG TENTU MEMILIKI PERTIMBANGAN YANG SANGAT KHUSUS YANG TIDAK DIMILIKI ORANG LAIN.
Dari uraian diatas, kebingungan untuk memilih pasangan hidup dapat diatasi dengan beberapa tips berikut ini,
pilihlah karena agamanya,
kenali dengan cara menanyakan kepada orang yang paling dekat dengannya dan dapat kita percaya,
letakkan niat pada tempat yang benar, karena segala perbuatan membutuhkan dan sangat dipengaruhi niat,
sholat istikhorah untuk mohon petunjuk kepada Allah juga patut dilakukan,
apabila semua ini telah dilakukan, maka pasrahkan diri kepada Allah SWT akan keputusan-Nya, jangan keluh kesah, karena itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah,
dan terakhir, jangan bosan untuk berbekal ilmu pernikahan :), karena berbekal ilmu adalah lebih baik daripada tidak membekali diri pada saat masuk ke dunia yang baru.
Masalah jodoh hanya Allah yang tahu, siapa pasangan kita sebenarnya, itulah rahasia Allah. Kita hanya diminta untuk berusaha, dan Allah-lah penentunya, terkadang Dia menentukan pilihan-Nya itu diluar dugaan dan rasio kita sebagai seorang manusia, tapi itulah ketentuan Allah. Jika memang harus menerima kenyataan di luar kehendak kita, maka ingatlah untuk tidak sembarangan memberikan cinta kepada siapapun, karena kadar cinta kita kepada Allah harus lebih tinggi dari itu semua. Yang terbaik menurut Allah, itulah yang paling utama.

Tanggapan saya mengenai artikel ini, saya setuju. Karena kalau kita sampai salah dalam memilih pasangan yang ada hanyaah penyesalan. Maka dari itu saat kita memilih pasangan janganlah dianggap main-main. Dan sebelum kalian memulai ke hubungan selanjutnya, mantapkanlah hati kalian pada pasangan anda.
Dalam artikel ini pun kita dapat melihat bahwa penyesuaian dan pertumbuhan dalam perkawinan adalah saat kita sudah memasuki tahap perkawinan kita sudah tidak bisa lagi hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga harus memikirkan pasangan kita dalam mengambil setiap keputusan ataupun tindakan. Saat sudah menikah pun kita harus bisa menjadi lebih dewasa, karena kita harus dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan yang baru dan kita harus dpaat berpikir lebih dewasa, tidak lagi bisa mengandalkan orang tua. Dan untuk itu sebelummemutuskan masuk ke tahap pernikahan kita harus sudah mantap dan yakin dengan pasangan kita.

Seluk beluk hubungan dalam perkawinan, Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan


Jika pasangan Anda membohongi Anda (atau Anda yang menyelingkuhi dia) dan kejujuran antar Anda dan pasangan mulai menguap, kepada siapa lagi Anda bisa mempercayakan rahasia-rahasia Anda? Untuk banyak wanita, internet adalah tempat persembunyian yang aman, di mana Anda dapat menemukan banyak orang asing yang bisa jadi tempat curhat. Di jaman digital seperti sekarang, inikah pihak yang berhak mendapatkan kejujuran Anda?
Menurut sebuah artikel di The O Magazine, inilah fenomena baru yang harus dihadapi masyarakat atas renggangnya perkawinan. Terkadang kita tak ingin mempercayakan rahasia kita kepada teman-teman, karena saat kita bercerita, mereka mungkin saja memberikan senyum sinis, memutar-mutar mata, bahkan merasa bosan mendengarkannya. Bukannya melegakan jiwa kita atau mendapatkan solusi, kita malahan tambah jengkel karenanya.
Ada juga rahasia-rahasia pernikahan yang tidak ingin kita ceritakan pada teman-teman karena terlalu menyakitkan, terlalu mengancam, atau terlalu mengerikan. Biasanya hal itu melibatkan ketidaksetiaan terhadap hubungan antarpernikahan, padahal jika Anda menikah, kepercayaan antara satu sama lain seharusnya sudah menjadi sesuatu yang mutlak. Rahasia-rahasia tersebut, misalnya, dia asyik nonton film porno padahal seharusnya ia menjaga bayi saat Anda harus keluar rumah. Atau dia terlalu membosankan di tempat tidur sampai-sampai Anda harus pura-pura terpuaskan. Atau Anda diam-diam menempelkan alat GPS di mobilnya supaya tahu ke mana dia pergi. Atau, Anda tak pernah berpikir Anda adalah pihak yang berselingkuh...
Saat ini, semakin banyak orang yang memiliki rahasia-rahasia gelap dalam pernikahan mereka. Sebuah penelitian yang datanya diperoleh dari tahun 1991-2006 dari General Social Survey menemukan bahwa semakin banyak orang Amerika yang berselingkuh. Meskipun ketidaksetiaan dalam hidup mereka bervariasi di antara 25% pada lelaki dan 15% pada wanita, presentase perselingkuhan bagi wanita di bawah usia 35 tahun makin meningkat, begitu juga lelaki di atas 69 tahun! Selain itu angka istri yang tidak setia yang usianya di bawah 30 tahun meningkat 20% dan suami meningkat 45%.
Kita mungkin bisa berterima kasih pada Viagra untuk peningkatan aktivitas ekstrakurikuler ini di antara pria-pria yang berumur. Untuk wanita muda, para ahli mengacu pada berkurangnya norma-norma sosial dan peningkatan kemandirian ekonomi para wanita asumsinya, para wanita yang secara ekonomi tergantung pada pasangannya biasanya kurang berani mengambil langkah-langkah yang bisa berisiko mengancam pendapatan finansialnya, dan juga statusnya sebagai seorang istri di masyarakat. Jika seorang wanita punya karir, kedudukan di tempat kerja, serta pendapatan sendiri, meninggalkan suaminya bukanlah hal yang sulit karena ia takkan terlalu kehilangan status sebagai istri Pak Anu sebab ia masih punya status-status lain di belakang namanya.
Perselingkuhan juga tambah marak karena ada akses. Teknologi digital adalah salah satu pemicunya. Dengan adanya email, SMS, ponsel, dan internet, berhubungan dengan pasangan selingkuh jadi sangat mudah dan murah. Saat ini, di Amerika Serikat orang dewasa bisa dengan mudah mengakses situs internet seperti AshleyMadison.com, situs yang menyediakan tempat untuk orang-orang yang sudah menikah yang ingin punya affair. Memang hal itu cukup berbahaya, karena setiap inovasi teknologi yang mempermudah perselingkuhan juga membuat si peselingkuh mudah tertangkap. Tetapi tetap saja, semua kecanggihan itu menarik lebih banyak lagi perbuatan dosa.
Di internet juga tersedia situs-situs seperti SurvivingInfidelity.com, MarriageBilders.com, WomanSavers.com, dan masih banyak lagi, yang menyediakan tempat untuk grup diskusi tentang segala macam masalah pernikahan bagi para pelanggannya. Di iVillage, grup-grupnya diklasifikasikan lagi dibawah rubrik relationship problems, seperti Menikah Tanpa Romantisme, Dukungan untuk Istri yang Diselingkuhi, Perselingkuhan Cyber, Haruskah Saya Mempertahankan Pernikahan atau Bercerai, Kehidupan Setelah Pengkhianatan, Bertahan Setelah Perceraian, dan masih banyak lagi. Memang benar, terkadang ketika kepercayaan terdalam Anda terhadap orang yang Anda cintai telah dinodai, Anda akan merasa lebih aman mencari perlindungan dari orang-orang asing.
Menurut Jane Greer, PhD, psikoterapis yang menulis buku How Could You Do This to Me? Learning to Trust After Betrayal, perselingkuhan memicu moralitas setiap orang. Karena orang-orang yang Anda cintai telah berinvestasi dalam pernikahan Anda (misalnya orang tua, saudara kandung, anak, sahabat dekat mereka semua pernah menyumbangkan sesuatu ke dalam pernikahan, kan?), mereka tak dapat memberikan Anda dukungan yang tidak memihak. Tetapi menjadi korban, atau melakukan, perselingkuhan membuat seseorang berada pada posisi di mana ia butuh tempat melampiaskan curahan hatinya, tetapi tanpa risiko kena marah, dikritik, atau dipersalahkan.
Di Amerika, bahasa chatting yang digunakan untuk membahas perselingkuhan pun semakin banyak. BS adalah betrayed spouse atau istri yang diselingkuhi. EMA adalah extramarital affair atau perselingkuhan. Ada juga PA dan EA, physical affair dan emotional affair atau perselingkuhan fisik atau emosional. MLC adalah midlife crisis atau krisis paruh baya. Sementara D-Day adalah discovery day atau hari di mana Anda mengetahui bahwa pasangan Anda berselingkuh. OM adalah the other man sedangkan OW adalah the other woman. OMW adalah the other mans wife atau istrinya pria lain. AP adalah affair partner atau pasangan selingkuh. WH adahal wandering husband atau suami yang sedang cari-cari wanita lain.
Forum komunikasi perselingkuhan di internet didominasi oleh wanita (karena banyaknya penggunaan istilah DH atau dear husband saat chatting). Biasanya tiap-tiap situs punya fitur-fitur tersendiri. WomanSavers.com punya halaman khusus yang didedikasikan bagi mereka yang terluka karena perselingkuhan. Orang-orang bisa memajang foto suaminya yang berselingkuh di sana, Selain itu, dinding pesan yang paling terkenal adalah Catch a Cheater. Istri yang diselingkuhi boleh menyebutkan nama wanita yang berselingkuh dengan suami mereka, lengkap dengan alamat, ciri-ciri fisik, dan segala keterangan lainnya yang tidak ada bagus-bagusnya sama sekali.
Seseorang yang masuk ke situs-situs semacam itu dan bertemu dengan orang-orang lain yang juga mengalami hal yang sama akan merasa langsung dekat dan curhat seperti teman lama. Mereka tidak akan merasa sedang bicara dengan orang asing, apalagi karena pembicaraan mereka dibangun oleh landasan persamaan ketertarikan yang sama.
Sebenarnya, sesungguhnya wanita adalah makhluk yang penuh kontradiksi. Kita membutuhkan satu sama lain untuk berbicara dan untuk saling mendukung. Tapi saat ikatan yang paling kuat pernikahan dalam hidup kita telah dirusak, kita juga membutuhkan kemanan absolut untuk membicarakan harapan, ketakutan, dan rasa mali kita. Jadi bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda dapat mempercayai teman-teman dunia maya Anda? Mungkin itu tak penting lagi. Mungkin yang penting adalah Anda berani berbicara dan ada orang lain di luar sana yang mau mendengarkan.

Tanggapan saya dalam artikel di atas menyimpan makna bahwa dalam kehidupan perkawinan tidaklah mudah untuk dijalani, terdapat banyak cobaan dalam kehidupan perkawinan.
Setiap pasangan yang menikah tentu ingin memiliki hubungan yang awet, tanpa ada pertentangan, kadang kala hubungan itu seperti Yoyo, kadang baik di atas, kadang turun di bawah. Oleh karena itulah di butuhkan Kedewasaan masing-masing pihak dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang di hadapi.
Dan perkawinan adalah puncak dari segala, setelah melawati masa-masa jatuh cinta, pacaran, pertunangan dan akhirnya menikah. Dengan saling mengikarkan janji suci untuk sehidup semati baik dalam sehat maupun dalam sakit, dalam keadaan kaya atau miskin dan hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Sehingga ikrar suci pernikahan itu, mereka bukan lagi dua tetapi telah menjadi satu. Tahap ini memulainya sebuah babak baru, relasi yang ditandai dengan munculnya komitmen tanpa syarat untuk saling mencintai dan memiliki.
Kalau tahap perkenalan merupakan sebuah pintu gerbang menuju ke tingkat pacaran, maka tahap pernikahan merupakan puncak dari tingkat hubungan paling akrab dan mulia yang dilakukan.

Perceraian dan pernikahan kembali

Penyebab Perceraian dan Efeknya
22-07-2011 diposkan oleh melindacare
      Penyebab perceraian dan efek terhadap lingkungan sekitarnya. Anda mungkin akan terkejut, bagaimana meningkatnya angka perceraian akhir-akhir ini. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 60% dari semua kasus perceraian terjadi dalam sepuluh tahun pertama perkawinan.
      Bahkan semakin banyaknya selebriti yang bercerai mempengaruhi meningkatnya angka perceraian. Hal ini dikarenakan perceraian sudah seperti gaya hidup dan orang tidak malu lagi saat mengalaminya. Ada beberapa penyebab perceraian, seperti berikut ini :
Gagal berkomunikasi
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menjalin hubungan. Jika Anda dan pasangan kurang berkomunikasi atau tidak cocok dalam masalah ini, maka dapat menyebabkan kurangnya rasa pengertian dan memicu pertengkaran. Jika komunikasi Anda dan pasangan tidak diperbaiki, bukan tidak mungkin akan berujung pada perceraian.
Tidak setia
Selingkuh merupakan penyebab lainnya perceraian. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada baiknya Anda dan pasangan memegang kuat komitmen dan menjaga keharmonisan hubungan.
Kekerasan dalam rumah tangga
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak hanya meninggalkan luka di fisik tetapi juga psikis. Oleh karena itu kenalilah pasangan Anda sebaik mungkin sebelum memutuskan menikah dengannya. Jangan malu untuk melaporkan KDRT yang Anda alami pada orang terdekat atau lembaga perlindungan.
Masalah ekonomi
Pasangan dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan materi keluarga, sehingga memutuskan untuk meninggalkannya.
Pernikahan dini
Menikah di usia muda lebih rentan dalam hal perceraian. Hal ini karena pasangan muda belum siap menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan pernikahan dan ego masing-masing yang masih tinggi.
Perubahan budaya
Zaman semakin modern, jika dahulu perceraian dianggap hal yang tabu sekarang ini telah menjadi tren dan gaya hidup banyak pasangan.
Perceraian tidak selalu negatif juga bukan suatu hal yang positif dan dapat menimbulkan efek, di antaranya :
Anak menjadi korban. Anak bisa menjadi korban paling terluka ketika orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Anak bisa mengalami ketakutan, trauma, bahkan lebih tertutup. Jika hubungan orangtuanya tidak harmonis setelah bercerai, bukan tidak mungkin dapat membuat anak tertekan sehingga menjauh dari orangtuanya.
Orangtua mana yang tidak terluka saat melihat anaknya harus merasakan perceraian kedua orangtuanya. Beban pikiran orangtua dapat semakin berat karena memikirkan bagaimana nasib anaknya setelah orangtuanya bercerai dan pandangan negatif orang-orang sekitar pada pasangan yang bercerai.
Jika selama pernikahan, suami menjadi pendonor keuangan keluarga, maka setelah menikah Anda harus bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri. Terlebih jika hak asuh anak dipegang Anda, maka Anda bertanggung jawab untuk menanggung biaya hidup anak. Pada umumnya, setelah bercerai banyak keluarga mengalami penurunan standar kehidupan hingga lebih dari 50%.
Hak asuh anak berada di tangan Anda? Maka Anda harus bekerja keras, menjalani tugas sebagai ibu dan ayah sekaligus. Terkadang jika Anda dan pasangan berpisah tidak baik-baik dapat menimbulkan ketidak-adilan dalam hal pengasuhan anak.
Gangguan emosi setelah perceraian pun dapat Anda alami. Memikirkan apakah nanti masih akan ada yang mencintai Anda atau kesulitan dalam mempercayai seseorang.
Perceraian dapat membuat Anda mengalami "masa remaja kedua" dimana Anda akan memburu cinta-cinta lainnya dengan tujuan mengusir rasa sepi. Berhati-hatilah, karena jika salah langkah dapat menimbulkan masalah baru yang lebih buruk.
Perceraian tidak selalu menjadi jalan terbaik. Sebelum Anda memutuskan untuk bercerai, cari tahu dahulu apa penyebab perceraian Anda dan segera atasi untuk memperbaiki hubungan kembali. Jika perlu Anda dapat meminta bantuan orang lain yang dipercaya atau tenaga profesional untuk menyelamatkan pernikahan Anda.

Tanggapan saya dari artikel ini bahwa kalau kita melihat arti dari pernikahan adalah bersatunya 2 manusia untuk membentuk sebuah keluarga baru yang salih mencintai dan menyayangi, dan kalau dalam perjalanannya terdapat perselisihan maka harus diselesaikan dengan keapala dingin dan bukannya dengan emosi sampai memutuskan untuk bercerai. Dalam perceraian tidak ada dapak positif, yang ada hanyalah dampak negative baik bagi orang yang bersangkutan maupun bagi anak-anak mereka, juga bagi kedua keluarga.
Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
      Apa yang akan mempengaruhi peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada banyak faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor pendidikan, pendapatan dan sosial.
Sebagai manusia, kita memang mempunyai daya tarik atau daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal-hal yang baru. Jadi, semua hal yang telah kita miliki dan nikmati untuk suatu periode tertentu akan kehilangan daya tariknya. Misalnya, Anda mencintai pria yang sekarang menjadi pasangan karena kegantengan, kelembutan dan tanggung jawabnya. Lama-kelamaan, semua itu berubah menjadi sesuatu yang biasa. Itu adalah kodrat manusia. Sesuatu yang baru cenderung mempunyai daya tarik yang lebih kuat dan kalau sudah terbiasa daya tarik itu akan mulai menghilang pula. Ada kalanya, hal-hal yang sama, yang terus-menerus kita lakukan akan membuat jenuh dalam pernikahan.

Esensi dalam pernikahan adalah menyatukan dua manusia yang berbeda latar belakang. Untuk itu kesamaan pandangan dalam kehidupan lebih penting untuk diusahakan bersama.

Jika ingin sukses dalam pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu, jangan biarkan kegagalan masa lalu mengecilkan hati. Menikah Kembali setelah perceraian bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang lebih baik.


Single life

5 Keuntungan Menjadi Single
 Jika Anda berusia 20 atau 30 tahun, Anda sudah seharusnya berpikir mungkin ada yang salah dengan diri Anda.
Tapi, Anda tidak perlu takut. Jika Anda belum mempunyai pasangan, percayalah bahwa kejadian itu akan segera terjadi! Yang perlu Anda lakukan hanyalah santai dan nikmati saja!
Mengapa?
Anda bisa memutuskan segala sesuatunya sendiri Anda yang mempunyai pasangan yang sudah menikah, bahkan memiliki anak – akan mengetahui bagaimana sulitnya mengatur kehidupan rumah tangga itu. Anda adalah sosok yang beruntung karena. Anda belum memikirkan hal-hal semacam itu. Sekarang, Anda bisa melakukan apapun dan pergi kemanapun yang.  Anda suka, kapanpun Anda suka.
Anda bisa menikmati semuanya sendiri Sekali Anda memiliki keluarga, Anda akan mengemban sebuah tanggung jawab yang besar. Ketika Anda masih single, bagaimanapun, uang Anda adalah milik Anda sendiri dan bagaimana Anda menghabiskannya itu juga terserah kepada Anda.
Anda bisa menemukan identitas pribadi Anda. Wanita sering mendefinisikan diri mereka sebagai “istri” atau “ibu” ketika mereka terlibat dalam beberapa tugas yang khusus. Dan sedihnya, banyak yang dengan terpaksa terlibat dengan hal itu. Sebagai konsekuensinya, itu akan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk menemukan peran apa lagi yang akan Anda dapatkan, selain kedua peran  itu, yang bisa mendefinisikan siapa diri Anda sebenarnya. Nah, ketika Anda masih single, Anda akan punya lebih banyak waktu untuk mengetahui dan memperlajari tentang kesukaan, ketidaksukaan, impian, dan aspirasi Anda.
Anda bisa menjajaki tangga bisnis/karir Jika pekerjaan Anda penting bagi Anda, inilah waktu yang tepat bagi Anda untuk mengembangkannya. Kesempatan Anda akan berkurang ketika Anda sudah berkeluarga – mempunyai pasangan hidup dan juga anak-anak.
Anda bisa berpetualang. Bukan hanya lebih irit dan murah jika Anda berkeliling sendirian, tapi itu pun akan jadi lebih menyenangkan!
Bisakah Anda memikirkan cara lain untuk menikmati masa single Anda?
Jika ya, tidak ada salahnya untuk berbagi di sini bukan? 
(Sumber : www.areadewasa.com

Tanggapan saya terhadap single life dari artikel di atas, orang yang memilih untuk hidup sendiri bukanlah suatu kesalahan, karena itu merupakan hak dari setiap orang. Dan itu wajar-wajar saja, karena dia memilih single life mungkin ada alas an tertentu, dan orang yang memilih single life pasti bukan karena keputusan yang sepontan, dan saat memutuskan itu dia pasti sudah tahu tanggung jawab dan resiko yang akan dia tanggung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar