Kata-kata cinta dan
perkawinan sudah sering sekai kita dengra, tapi tahukah kaian definisi dari
cinta dan perkawinan ? nah di bawah ini ada artikel tentang cinta dan
perkawinan, bisa kalian simak untuk menambah pengetahuan kalian..
Cinta
Dan Perkawinan
Satu hari, Plato
bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa
menemukannya?"
Gurunya menjawab,
"Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa
boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan
ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan
cinta"
Plato pun berjalan, dan
tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya,
"Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab,
"Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur
kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan,
tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi
tak kuambil ranting tersebut Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru
kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus
ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
"Gurunya kemudian
menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain,
Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa
menemukannya?"
Gurunya pun menjawab
"Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali
(menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika
kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan
apa itu perkawinan"
Plato pun menjawab,
"Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir
setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan
ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan
untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan
untuk mendapatkannya“
Gurunyapun kemudian menjawab,
"Dan ya itulah perkawinan"
Cinta itu semakin
dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam
lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan
keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak
dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa
adanya.
Perkawinan adalah
kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu
mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan
untuk mendapatkannya.
Ketika kesempurnaan
ingin kau dapatkan, maka sia - sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu,
karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Tanggapan : saya setuju
dengan artike yang terdapat di atas ini, karena cinta memang adanya di ubuk
hati dan tidak bisa dipaksakan, namun jangan juga kita mengharapkan cinta yang
berlebihan karena dapat memberikan kehampaan dalam hati kita. Dan tahap
selanjutnya setelah kita mendapatkan cinta adalah perkawinan. Dalam hal perkawinan janganlah kalian permainkan, karena
perkawinan adalah sesuatu yang sacral.
Jadi dari artike di
atas kita sudah bisa mengetahui definisi dari cinta dan pernikahan. Kemudia sudah
kah kaian mengetahui bagai mana cara memiih pasangan anda ? naah sekarang
silahkan simak artikel yang ada di bawah ini ya..
Bagaimana
memilih pasangan
Dalam memilih pasangan
hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih
yang paling tepat sebagai pasangannya. Hal itu dikenal dalam Islam yang namanya
'kufu' ( layak dan serasi ), dan seorang wali nikah berhak memilihkan jodoh
untuk putrinya seseorang yang sekufu, meski makna kufu paling umum dikalangan
para ulama adalah seagama.
Namun makna-makna yang
lain seperti kecocokan, juga merupakan makna yang tidak bisa dinafikan, dengan
demikian PROSES MEMILIH ITU TERJADI PADA PIHAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN.
Disisi lain bahwa memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan berbagai sisinya,
asalkan pada pertimbangan-pertimbangan yang wajar serta Islami, merupakan
keniscayaan hidup dan representasi kebebasan dari Allah yang Dia karuniakan
kepada setiap manusia, termasuk dalam memilih suami atau istri. Aisyah Ra
berkata, "Pernikahan hakikatnya adalah penghambaan, maka hendaknya dia
melihat dimanakah kehormatannya akan diletakkan"
Rasulullah pun
bersabda, "Barang siapa yang menjodohkan kehormatannya dengan orang yang
fasik maka dia telah memutus rahimnya" (HR Ibnu Hibban). Nabi juga pernah
memberikan pertimbangan kepada seorang sahabiyah yang datang kepadanya seraya
minta pertimbangan atas dua orang yang akan melamarnya, lalu Nabi menjawab,
"Adapun Muawiyah bin Abi sufyan dia sangat ringan tangan (alias gampang
memukul), adapun yang lainnya adalah orang yang fakir tidak memiliki harta yang
banyak." Lalu Nabi menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.
Dan untuk memantapkan
pilihan, terutama dari berbagai alternatif sebaiknya melakukan shalat
istikhorah baik di tengah malam maupun di awalnya, dan lakukan secara
berkali-kali. Jika telah dilakukan berkali-kali maka KEMANTAPAN YANG ADA ITULAH
YANG INSYA ALLAH MERUPAKAN PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH YANG LEBIH DIIKUTI. Tetapi
perlu diingat, bahwa informasi yang dominan pada diri seseorang sering yang lebih
berpengaruh terhadap istikhorah, oleh karena itu perlu dilakukan berkali-kali.
Dan untuk membedakan apakah itu keputusan yang dominan adalah selera semata
atau dominasi istikharah agak sulit, kecuali dengan berkali-kali, sekalipun
salah satu tanda bahwa itu adalah petunjuk dari Allah adalah dimudahkannya
urusan tersebut, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya alamat yang mutlak.
Juga apabila persoalan
apakah diri kita jual mahal atau tidak tergantung pada niat dan
representasinya, karena itu Rasulullah menegaskan, "Sesungguhnya segala
pekerjaan membutuhkan niat dan pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi oleh
niat. Barang siapa yang niatnya kepada Allah maka dia (dalam representasinya)
akan sesuai dengan Allah dan Rasulnya, dan barang siapa yang niatnya kepada
dunia atau wanita maka (representasinya) akan sesuai apa yang diniatkan"
(Muttafaq alaih).
Untuk menghindarkan
tuduhan itu maka buktikan dalam representasi kita sehari-hari, sebagai contoh
bahwa tuduhan itu akan benar jika memang salah satu kebiasaan kita adalah
chatting dengan teman-teman baru yang notabenenya lebih banyak para laki-laki
untuk seorang perempuan, dan sebaliknya, berbeda misalnya kalau teman yang kita
ajak chatting adalah para wanita atau dalam bahasa yang digunakan bersifat
umum, tidak ada yang rahasia sehingga tidak khawatir kalau harus dibaca orang.
Ini hanya sekelumit contoh yang barangkali kurang tepat untuk yang bingung
memilih pasangannya. Tapi ada hal yang cukup penting untuk diketahui bahwa
UNTUK MENGENAL SESEORANG TENTU TIDAK CUKUP DENGAN BERKOMUNIKASI SESAAT.
Pernah suatu hari
Sahabat Umar bin al-Khattab mendengar seseorang memuji orang lain hingga Umar
agak merasa keheranan lalu Umar bertanya, "Apakah kamu pernah bepergian
dengannya?" Jawab orang tadi, "Belum." "Apakah kamu pernah
bertransaksi dengannya?" Jawab orang tadi, "Belum." "Apakah
kamu pernah bertetangga dengannya?" Jawab orang tadi, "Belum."
"Apakah kamu pernah melihatnya dia melakukan shalat?" Jawab orang
tersebut, "Ya, aku melihat dia rajin shalat, menunaikannya sesuai dengan
waktunya." Lalu kata Umar, "Kalau begitu anda belum kenal dengan baik
orang tersebut." Tetapi untuk mengenali tiga poin pertama dari empat poin
tersebut bisa dilakukan dengan cara MENANYAKAN ORANG YANG PALING DEKAT
DENGANNYA, DAN YANG DAPAT DIPERCAYA.
Adapun bila kita
dihadapkan suatu pilihan lebih dari satu, tentu sewajarnya seorang akan memilih
yang terbaik baginya, meskipun PILIHAN TERBAIK BAGINYA TIDAK SELALU IDENTIK
DENGAN PILIHAN YANG TERBAIK BAGI UMUM, KARENA SESEORANG TENTU MEMILIKI PERTIMBANGAN
YANG SANGAT KHUSUS YANG TIDAK DIMILIKI ORANG LAIN.
Dari uraian diatas,
kebingungan untuk memilih pasangan hidup dapat diatasi dengan beberapa tips
berikut ini,
pilihlah karena
agamanya,
kenali dengan cara
menanyakan kepada orang yang paling dekat dengannya dan dapat kita percaya,
letakkan niat pada
tempat yang benar, karena segala perbuatan membutuhkan dan sangat dipengaruhi
niat,
sholat istikhorah untuk
mohon petunjuk kepada Allah juga patut dilakukan,
apabila semua ini telah
dilakukan, maka pasrahkan diri kepada Allah SWT akan keputusan-Nya, jangan
keluh kesah, karena itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah,
dan terakhir, jangan
bosan untuk berbekal ilmu pernikahan :), karena berbekal ilmu adalah lebih baik
daripada tidak membekali diri pada saat masuk ke dunia yang baru.
Masalah jodoh hanya
Allah yang tahu, siapa pasangan kita sebenarnya, itulah rahasia Allah. Kita
hanya diminta untuk berusaha, dan Allah-lah penentunya, terkadang Dia
menentukan pilihan-Nya itu diluar dugaan dan rasio kita sebagai seorang
manusia, tapi itulah ketentuan Allah. Jika memang harus menerima kenyataan di
luar kehendak kita, maka ingatlah untuk tidak sembarangan memberikan cinta
kepada siapapun, karena kadar cinta kita kepada Allah harus lebih tinggi dari
itu semua. Yang terbaik menurut Allah, itulah yang paling utama.
Tanggapan saya mengenai
artikel ini, saya setuju. Karena kalau kita sampai salah dalam memilih pasangan
yang ada hanyaah penyesalan. Maka dari itu saat kita memilih pasangan janganlah
dianggap main-main. Dan sebelum kalian memulai ke hubungan selanjutnya, mantapkanlah
hati kalian pada pasangan anda.
Dalam artikel ini pun
kita dapat melihat bahwa penyesuaian dan pertumbuhan dalam perkawinan adalah
saat kita sudah memasuki tahap perkawinan kita sudah tidak bisa lagi hanya
memikirkan diri sendiri, tetapi juga harus memikirkan pasangan kita dalam
mengambil setiap keputusan ataupun tindakan. Saat sudah menikah pun kita harus
bisa menjadi lebih dewasa, karena kita harus dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan yang baru dan kita harus dpaat berpikir lebih dewasa, tidak lagi bisa
mengandalkan orang tua. Dan untuk itu sebelummemutuskan masuk ke tahap
pernikahan kita harus sudah mantap dan yakin dengan pasangan kita.
Seluk
beluk hubungan dalam perkawinan, Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Jika pasangan Anda
membohongi Anda (atau Anda yang menyelingkuhi dia) dan kejujuran antar Anda dan
pasangan mulai menguap, kepada siapa lagi Anda bisa mempercayakan
rahasia-rahasia Anda? Untuk banyak wanita, internet adalah tempat persembunyian
yang aman, di mana Anda dapat menemukan banyak orang asing yang bisa jadi
tempat curhat. Di jaman digital seperti sekarang, inikah pihak yang berhak
mendapatkan kejujuran Anda?
Menurut sebuah artikel
di The O Magazine, inilah fenomena baru yang harus dihadapi masyarakat atas
renggangnya perkawinan. Terkadang kita tak ingin mempercayakan rahasia kita
kepada teman-teman, karena saat kita bercerita, mereka mungkin saja memberikan
senyum sinis, memutar-mutar mata, bahkan merasa bosan mendengarkannya. Bukannya
melegakan jiwa kita atau mendapatkan solusi, kita malahan tambah jengkel
karenanya.
Ada juga
rahasia-rahasia pernikahan yang tidak ingin kita ceritakan pada teman-teman
karena terlalu menyakitkan, terlalu mengancam, atau terlalu mengerikan.
Biasanya hal itu melibatkan ketidaksetiaan terhadap hubungan antarpernikahan,
padahal jika Anda menikah, kepercayaan antara satu sama lain seharusnya sudah
menjadi sesuatu yang mutlak. Rahasia-rahasia tersebut, misalnya, dia asyik
nonton film porno padahal seharusnya ia menjaga bayi saat Anda harus keluar
rumah. Atau dia terlalu membosankan di tempat tidur sampai-sampai Anda harus
pura-pura terpuaskan. Atau Anda diam-diam menempelkan alat GPS di mobilnya supaya
tahu ke mana dia pergi. Atau, Anda tak pernah berpikir Anda adalah pihak yang
berselingkuh...
Saat ini, semakin
banyak orang yang memiliki rahasia-rahasia gelap dalam pernikahan mereka.
Sebuah penelitian yang datanya diperoleh dari tahun 1991-2006 dari General
Social Survey menemukan bahwa semakin banyak orang Amerika yang berselingkuh.
Meskipun ketidaksetiaan dalam hidup mereka bervariasi di antara 25% pada lelaki
dan 15% pada wanita, presentase perselingkuhan bagi wanita di bawah usia 35
tahun makin meningkat, begitu juga lelaki di atas 69 tahun! Selain itu angka
istri yang tidak setia yang usianya di bawah 30 tahun meningkat 20% dan suami
meningkat 45%.
Kita mungkin bisa
berterima kasih pada Viagra untuk peningkatan aktivitas ekstrakurikuler ini di
antara pria-pria yang berumur. Untuk wanita muda, para ahli mengacu pada
berkurangnya norma-norma sosial dan peningkatan kemandirian ekonomi para wanita
asumsinya, para wanita yang secara ekonomi tergantung pada pasangannya biasanya
kurang berani mengambil langkah-langkah yang bisa berisiko mengancam pendapatan
finansialnya, dan juga statusnya sebagai seorang istri di masyarakat. Jika
seorang wanita punya karir, kedudukan di tempat kerja, serta pendapatan
sendiri, meninggalkan suaminya bukanlah hal yang sulit karena ia takkan terlalu
kehilangan status sebagai istri Pak Anu sebab ia masih punya status-status lain
di belakang namanya.
Perselingkuhan juga
tambah marak karena ada akses. Teknologi digital adalah salah satu pemicunya.
Dengan adanya email, SMS, ponsel, dan internet, berhubungan dengan pasangan
selingkuh jadi sangat mudah dan murah. Saat ini, di Amerika Serikat orang
dewasa bisa dengan mudah mengakses situs internet seperti AshleyMadison.com,
situs yang menyediakan tempat untuk orang-orang yang sudah menikah yang ingin
punya affair. Memang hal itu cukup berbahaya, karena setiap inovasi teknologi
yang mempermudah perselingkuhan juga membuat si peselingkuh mudah tertangkap.
Tetapi tetap saja, semua kecanggihan itu menarik lebih banyak lagi perbuatan dosa.
Di internet juga
tersedia situs-situs seperti SurvivingInfidelity.com, MarriageBilders.com,
WomanSavers.com, dan masih banyak lagi, yang menyediakan tempat untuk grup
diskusi tentang segala macam masalah pernikahan bagi para pelanggannya. Di
iVillage, grup-grupnya diklasifikasikan lagi dibawah rubrik relationship
problems, seperti Menikah Tanpa Romantisme, Dukungan untuk Istri yang
Diselingkuhi, Perselingkuhan Cyber, Haruskah Saya Mempertahankan Pernikahan
atau Bercerai, Kehidupan Setelah Pengkhianatan, Bertahan Setelah Perceraian,
dan masih banyak lagi. Memang benar, terkadang ketika kepercayaan terdalam Anda
terhadap orang yang Anda cintai telah dinodai, Anda akan merasa lebih aman
mencari perlindungan dari orang-orang asing.
Menurut Jane Greer, PhD,
psikoterapis yang menulis buku How Could You Do This to Me? Learning to Trust
After Betrayal, perselingkuhan memicu moralitas setiap orang. Karena
orang-orang yang Anda cintai telah berinvestasi dalam pernikahan Anda (misalnya
orang tua, saudara kandung, anak, sahabat dekat mereka semua pernah
menyumbangkan sesuatu ke dalam pernikahan, kan?), mereka tak dapat memberikan
Anda dukungan yang tidak memihak. Tetapi menjadi korban, atau melakukan,
perselingkuhan membuat seseorang berada pada posisi di mana ia butuh tempat
melampiaskan curahan hatinya, tetapi tanpa risiko kena marah, dikritik, atau
dipersalahkan.
Di Amerika, bahasa
chatting yang digunakan untuk membahas perselingkuhan pun semakin banyak. BS
adalah betrayed spouse atau istri yang diselingkuhi. EMA adalah extramarital
affair atau perselingkuhan. Ada juga PA dan EA, physical affair dan emotional
affair atau perselingkuhan fisik atau emosional. MLC adalah midlife crisis atau
krisis paruh baya. Sementara D-Day adalah discovery day atau hari di mana Anda
mengetahui bahwa pasangan Anda berselingkuh. OM adalah the other man sedangkan
OW adalah the other woman. OMW adalah the other mans wife atau istrinya pria
lain. AP adalah affair partner atau pasangan selingkuh. WH adahal wandering
husband atau suami yang sedang cari-cari wanita lain.
Forum komunikasi
perselingkuhan di internet didominasi oleh wanita (karena banyaknya penggunaan
istilah DH atau dear husband saat chatting). Biasanya tiap-tiap situs punya
fitur-fitur tersendiri. WomanSavers.com punya halaman khusus yang didedikasikan
bagi mereka yang terluka karena perselingkuhan. Orang-orang bisa memajang foto
suaminya yang berselingkuh di sana, Selain itu, dinding pesan yang paling
terkenal adalah Catch a Cheater. Istri yang diselingkuhi boleh menyebutkan nama
wanita yang berselingkuh dengan suami mereka, lengkap dengan alamat, ciri-ciri
fisik, dan segala keterangan lainnya yang tidak ada bagus-bagusnya sama sekali.
Seseorang yang masuk ke
situs-situs semacam itu dan bertemu dengan orang-orang lain yang juga mengalami
hal yang sama akan merasa langsung dekat dan curhat seperti teman lama. Mereka
tidak akan merasa sedang bicara dengan orang asing, apalagi karena pembicaraan
mereka dibangun oleh landasan persamaan ketertarikan yang sama.
Sebenarnya, sesungguhnya
wanita adalah makhluk yang penuh kontradiksi. Kita membutuhkan satu sama lain
untuk berbicara dan untuk saling mendukung. Tapi saat ikatan yang paling kuat
pernikahan dalam hidup kita telah dirusak, kita juga membutuhkan kemanan
absolut untuk membicarakan harapan, ketakutan, dan rasa mali kita. Jadi
bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda dapat mempercayai teman-teman dunia maya
Anda? Mungkin itu tak penting lagi. Mungkin yang penting adalah Anda berani
berbicara dan ada orang lain di luar sana yang mau mendengarkan.
Tanggapan saya dalam
artikel di atas menyimpan makna bahwa dalam kehidupan perkawinan tidaklah mudah
untuk dijalani, terdapat banyak cobaan dalam kehidupan perkawinan.
Setiap pasangan yang
menikah tentu ingin memiliki hubungan yang awet, tanpa ada pertentangan, kadang
kala hubungan itu seperti Yoyo, kadang baik di atas, kadang turun di bawah.
Oleh karena itulah di butuhkan Kedewasaan masing-masing pihak dalam menyikapi
suatu permasalahan yang sedang di hadapi.
Dan perkawinan adalah
puncak dari segala, setelah melawati masa-masa jatuh cinta, pacaran,
pertunangan dan akhirnya menikah. Dengan saling mengikarkan janji suci untuk
sehidup semati baik dalam sehat maupun dalam sakit, dalam keadaan kaya atau
miskin dan hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Sehingga ikrar suci
pernikahan itu, mereka bukan lagi dua tetapi telah menjadi satu. Tahap ini
memulainya sebuah babak baru, relasi yang ditandai dengan munculnya komitmen
tanpa syarat untuk saling mencintai dan memiliki.
Kalau tahap perkenalan
merupakan sebuah pintu gerbang menuju ke tingkat pacaran, maka tahap pernikahan
merupakan puncak dari tingkat hubungan paling akrab dan mulia yang dilakukan.
Perceraian
dan pernikahan kembali
Penyebab Perceraian dan
Efeknya
22-07-2011 diposkan
oleh melindacare
Penyebab
perceraian dan efek terhadap lingkungan sekitarnya. Anda mungkin akan
terkejut, bagaimana meningkatnya angka perceraian akhir-akhir ini. Statistik
menunjukkan bahwa sekitar 60% dari semua kasus perceraian terjadi dalam sepuluh
tahun pertama perkawinan.
Bahkan
semakin banyaknya selebriti yang bercerai mempengaruhi meningkatnya angka
perceraian. Hal ini dikarenakan perceraian sudah seperti gaya hidup dan orang
tidak malu lagi saat mengalaminya. Ada beberapa penyebab perceraian,
seperti berikut ini :
Gagal berkomunikasi
Komunikasi merupakan
hal terpenting dalam menjalin hubungan. Jika Anda dan pasangan kurang
berkomunikasi atau tidak cocok dalam masalah ini, maka dapat menyebabkan
kurangnya rasa pengertian dan memicu pertengkaran. Jika komunikasi Anda dan
pasangan tidak diperbaiki, bukan tidak mungkin akan berujung pada perceraian.
Tidak setia
Selingkuh merupakan
penyebab lainnya perceraian. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada
baiknya Anda dan pasangan memegang kuat komitmen dan menjaga keharmonisan
hubungan.
Kekerasan dalam rumah
tangga
Kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) tidak hanya meninggalkan luka di fisik tetapi juga psikis. Oleh
karena itu kenalilah pasangan Anda sebaik mungkin sebelum memutuskan menikah
dengannya. Jangan malu untuk melaporkan KDRT yang Anda alami pada orang
terdekat atau lembaga perlindungan.
Masalah ekonomi
Pasangan dianggap tidak
mampu memenuhi kebutuhan materi keluarga, sehingga memutuskan untuk
meninggalkannya.
Pernikahan dini
Menikah di usia muda
lebih rentan dalam hal perceraian. Hal ini karena pasangan muda belum siap
menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan pernikahan dan ego masing-masing
yang masih tinggi.
Perubahan budaya
Zaman semakin modern,
jika dahulu perceraian dianggap hal yang tabu sekarang ini telah menjadi tren dan
gaya hidup banyak pasangan.
Perceraian tidak selalu
negatif juga bukan suatu hal yang positif dan dapat menimbulkan efek, di
antaranya :
Anak menjadi korban.
Anak bisa menjadi korban paling terluka ketika orangtuanya memutuskan untuk
bercerai. Anak bisa mengalami ketakutan, trauma, bahkan lebih tertutup. Jika
hubungan orangtuanya tidak harmonis setelah bercerai, bukan tidak mungkin dapat
membuat anak tertekan sehingga menjauh dari orangtuanya.
Orangtua mana yang
tidak terluka saat melihat anaknya harus merasakan perceraian kedua
orangtuanya. Beban pikiran orangtua dapat semakin berat karena memikirkan
bagaimana nasib anaknya setelah orangtuanya bercerai dan pandangan negatif
orang-orang sekitar pada pasangan yang bercerai.
Jika selama pernikahan,
suami menjadi pendonor keuangan keluarga, maka setelah menikah Anda harus
bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri. Terlebih jika hak asuh anak
dipegang Anda, maka Anda bertanggung jawab untuk menanggung biaya hidup anak.
Pada umumnya, setelah bercerai banyak keluarga mengalami penurunan standar
kehidupan hingga lebih dari 50%.
Hak asuh anak berada di
tangan Anda? Maka Anda harus bekerja keras, menjalani tugas sebagai ibu dan
ayah sekaligus. Terkadang jika Anda dan pasangan berpisah tidak baik-baik dapat
menimbulkan ketidak-adilan dalam hal pengasuhan anak.
Gangguan emosi setelah
perceraian pun dapat Anda alami. Memikirkan apakah nanti masih akan ada yang
mencintai Anda atau kesulitan dalam mempercayai seseorang.
Perceraian dapat
membuat Anda mengalami "masa remaja kedua" dimana Anda akan memburu
cinta-cinta lainnya dengan tujuan mengusir rasa sepi. Berhati-hatilah, karena
jika salah langkah dapat menimbulkan masalah baru yang lebih buruk.
Perceraian tidak selalu
menjadi jalan terbaik. Sebelum Anda memutuskan untuk bercerai, cari tahu dahulu
apa penyebab perceraian Anda dan segera atasi untuk memperbaiki
hubungan kembali. Jika perlu Anda dapat meminta bantuan orang lain yang
dipercaya atau tenaga profesional untuk menyelamatkan pernikahan Anda.
Tanggapan saya dari
artikel ini bahwa kalau kita melihat arti dari pernikahan adalah bersatunya 2
manusia untuk membentuk sebuah keluarga baru yang salih mencintai dan
menyayangi, dan kalau dalam perjalanannya terdapat perselisihan maka harus
diselesaikan dengan keapala dingin dan bukannya dengan emosi sampai memutuskan
untuk bercerai. Dalam perceraian tidak ada dapak positif, yang ada hanyalah
dampak negative baik bagi orang yang bersangkutan maupun bagi anak-anak mereka,
juga bagi kedua keluarga.
Menikah Kembali setelah
perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena
orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam
perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah
yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin
pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat
mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
Apa yang akan mempengaruhi peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada banyak
faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari
menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor
pendidikan, pendapatan dan sosial.
Sebagai manusia, kita
memang mempunyai daya tarik atau daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal-hal
yang baru. Jadi, semua hal yang telah kita miliki dan nikmati untuk suatu
periode tertentu akan kehilangan daya tariknya. Misalnya, Anda mencintai pria
yang sekarang menjadi pasangan karena kegantengan, kelembutan dan tanggung
jawabnya. Lama-kelamaan, semua itu berubah menjadi sesuatu yang biasa. Itu
adalah kodrat manusia. Sesuatu yang baru cenderung mempunyai daya tarik yang
lebih kuat dan kalau sudah terbiasa daya tarik itu akan mulai menghilang pula.
Ada kalanya, hal-hal yang sama, yang terus-menerus kita lakukan akan membuat
jenuh dalam pernikahan.
Esensi dalam pernikahan
adalah menyatukan dua manusia yang berbeda latar belakang. Untuk itu kesamaan
pandangan dalam kehidupan lebih penting untuk diusahakan bersama.
Jika ingin sukses dalam
pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu, jangan biarkan
kegagalan masa lalu mengecilkan hati. Menikah Kembali setelah perceraian bisa
menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan
yang lebih baik.
Single
life
5 Keuntungan Menjadi
Single
Jika Anda berusia
20 atau 30 tahun, Anda sudah seharusnya berpikir mungkin ada yang salah dengan
diri Anda.
Tapi, Anda tidak perlu
takut. Jika Anda belum mempunyai pasangan, percayalah bahwa kejadian itu akan
segera terjadi! Yang perlu Anda lakukan hanyalah santai dan nikmati saja!
Mengapa?
Mengapa?
Anda
bisa memutuskan segala sesuatunya sendiri Anda yang
mempunyai pasangan yang sudah menikah, bahkan memiliki anak – akan mengetahui
bagaimana sulitnya mengatur kehidupan rumah tangga itu. Anda adalah sosok yang
beruntung karena. Anda belum memikirkan hal-hal semacam itu. Sekarang, Anda
bisa melakukan apapun dan pergi kemanapun yang. Anda suka, kapanpun Anda suka.
Anda
bisa menikmati semuanya sendiri Sekali Anda memiliki
keluarga, Anda akan mengemban sebuah tanggung jawab yang besar. Ketika Anda
masih single, bagaimanapun, uang Anda adalah milik Anda sendiri dan bagaimana
Anda menghabiskannya itu juga terserah kepada Anda.
Anda
bisa menemukan identitas pribadi Anda. Wanita sering
mendefinisikan diri mereka sebagai “istri” atau “ibu” ketika mereka terlibat
dalam beberapa tugas yang khusus. Dan sedihnya, banyak yang dengan terpaksa
terlibat dengan hal itu. Sebagai konsekuensinya, itu akan membuat Anda
kehilangan kesempatan untuk menemukan peran apa lagi yang akan Anda dapatkan,
selain kedua peran itu, yang bisa
mendefinisikan siapa diri Anda sebenarnya. Nah, ketika Anda masih single, Anda
akan punya lebih banyak waktu untuk mengetahui dan memperlajari tentang
kesukaan, ketidaksukaan, impian, dan aspirasi Anda.
Anda
bisa menjajaki tangga bisnis/karir Jika pekerjaan Anda
penting bagi Anda, inilah waktu yang tepat bagi Anda untuk mengembangkannya.
Kesempatan Anda akan berkurang ketika Anda sudah berkeluarga – mempunyai pasangan
hidup dan juga anak-anak.
Anda
bisa berpetualang. Bukan hanya lebih irit dan murah jika
Anda berkeliling sendirian, tapi itu pun akan jadi lebih menyenangkan!
Bisakah Anda memikirkan
cara lain untuk menikmati masa single Anda?
Jika ya, tidak ada salahnya untuk berbagi di sini bukan?
Jika ya, tidak ada salahnya untuk berbagi di sini bukan?
(Sumber : www.areadewasa.com)
Tanggapan saya terhadap
single life dari artikel di atas, orang yang memilih untuk hidup sendiri
bukanlah suatu kesalahan, karena itu merupakan hak dari setiap orang. Dan itu
wajar-wajar saja, karena dia memilih single life mungkin ada alas an tertentu,
dan orang yang memilih single life pasti bukan karena keputusan yang sepontan,
dan saat memutuskan itu dia pasti sudah tahu tanggung jawab dan resiko yang
akan dia tanggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar