Selasa, 08 Oktober 2013

BIOGRAFI or I can said AUTOBIOGRAFI

Saya adalah Dyah Ayu Handayani, seorang mahasiswi  Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma angkatan 2011 yang lahir di Pematang Siantar pada 14 September 1993 dan berjenis kelamin perempuan. Dyah begitu saya dipanggil oleh teman saya dari kecil sampai SMA tetapi semenjak kuliah dan hanya oleh teman kuliah saja saya di panggil Ayu karena teman sekelas saya ada juga yang bernama Diah, namun panggilan Ayu hanya saya khususkan untuk teman kuliah dan di Depok, karena di rumah dan lingkungan teman-teman saya di Bogor saya tetap dipanggil Dyah. Saya tinggal di Pematang Siantar sampai umur 3 tahun, dan saat umur 3 tahun pindah ke Bogor karena tugas ayah saya. Saya adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara dari pasangan bapak Rahmat Budi Santoso dan ibu Ismairawani. Pada awal kepindahan saya dan keluarga tinggal di Pondok Rumput sampai kurang lebih 1,5 tahun, lalu pindah ke Villa Citra Bantarjati dan sampai
at home. when i was elementary
sekarang, walaupun saat ini orang tua saya sudah pindah ke Semarang namun saya dan saudara-saudara saya masih menetap di Bogor. Saya  seorang perempuan yang biasa-biasa saja, bukan bagian dari kalangan populer atau sejenisnya, karena saya memang bukan tipe orang yang suka menonjolkan diri dan mungkin memang tidak menonjol. Dari TK sampai SD kelas 2 saya memiliki sifat yang menutup diri sehingga tidak memiliki teman. Dan saat kecil saya melakukan banyak kenakalan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak seumuran saya, namun saat orang tua saya mengetahui kenakalan saya saat itu pula saya langsung diberi ganjaran oleh orang tua saya dan kenakalan masa kecil menjadi pelajaran saat masa mendatang. 
Dan ajaran yang diberikan oleh orangtua saya masih melakat sampai sekarang. Dan Alhamdulillah karena ajaran orangtua saya saat saya kecil maka saya bisa seperti sekarang ini. Lalu pada saat naik ke kelas 5 saya harus pindah sekolah karena menurut orang tua saya jarak sekolah yang lama 
at lake toba. when i was junior high school
terlalu jauh untuk di tempun, jadi saya pindah ke SD yang dekat dengan rumah. 
Di SD yang baru dan dilingkungan yang baru pula saya dituntut untuk bisa beradaptasi, namun karena sifat pendiam yang saya miliki pada saat awal kepindahannya saya mengalami sedikit kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, namun karena lingkungan sekitar mendukung saya, seperti teman-temannya yang mengajak saya bermain bersama, dukungan dari orang tua pula dapat memudahkan saya dalam beradaptasi di lingkungan baru. Saat mulai masuk SMP saya sudah mulai bisa untuk membuka diri untuk mencari teman, dan sudah pula mulai terlibat dalam kepengurusan kelas karena saya sudah bertekad tidak mau lagi menjadi orang pendiam dan tidak mau lagi tidak punya teman. Mulai dari awal masuk SMP saya lama-kelamaan sudah mulai membuka diri, saya sudah mulai mencari teman, sudah mulai bisa mengutarakan apa yang saya inginkan, dan saya merasa kehidupannya saat SMP mulai menyenangkan dari pada saat TK maupun SD. Saat SMP pun saya memiliki pengalaman berjualan, karena saat kelas 1 SMP saya berpartisi pasi dalam bazaar pensi SMP, dan berlanjut menajajkan jualannya dari kelas ke kelas. Saat itu saya mulai merasakan betapa susahnya mencari uang. Saya pun saat SMP ikut dalam ekstrakulikuler bela diri, karena memang dari SD-SMP saya senang mengikuti kegiatan beladiri. Saat masuk SMA saya sudah mulai bawel dan berpartisi pasi dalam organisai, namun tidak lagi mengikuti kegiatan bela diri karena jadwal keorganisasian yang padat. Saat sibuk-sibuknya dengan keorganisasian saya pun pernah merasakan prestasi 
when i was senior high school
yang menurun dan sempat tidak diijinkan mengikuti kegiatan keorganisasian lagi oleh orang tua, namun karena berhasil meyakinkan orang tua saya akhirnya saya di ijinkan kembali mengikuti kegiatan keorganisasian. 
Saat masuk SMA kepercayaan diri saya perlahan-lahan mulai naik, mungkin karena pengaruh di keorganisasian karena di organisasi saya dituntut untuk bisa berhadapan dengan banyak orang seperti teman-teman baik junior, seangkatan, senior maupun guru. Maka orang-orang saat itu lebih mengenal saya yang heboh dan petakilan dibandingkan dengan saya yang pendiam. Namun saya merasakan banyaknya perbedaan antara saat saya masih menjadi pendiam dan saat sudah mulai membuka diri. Saat saya masih menjadi pendiam banyak sekali yang saya pendam dan tidak berani saya keluarkan seperti apa yang ingin saya sampaikan dan terkadang itu membuat saya tersiksa,
now !
namun entah kenapa saat saya sudah mulai terbuka pada lingkungan sekitar saya dengan mudah mengutarakan apa yang ingin saya katakana, saya dapat mengeluarkannya tapi tetap saya tetap melihat waktu dan tempat juga, pantas atau tidak pikiran yang ada di otak saya untuk saya keluarkan saat ini, dan terkadang itu membuat saya puas akan diri saya karena saya perlahan tapi pasti sudah bisa melawan bagian dari diri saya yang lemah. Lagipula orang-orang yang melihat saya saat ini pasti akan berpikiran bahwa saya adalah orang yang sangat terbuka, padahal saya adalah tipe orang yang jika bertemu dengan orang baru itu pendiam dan tidak banyak bicara, dan saya hanya akan bercerita tentang diri saya kepada orang yang menurut saya nyaman untuk diajak bicara. 
Tidak semua orang saya ceritakan tentang diri saya, karena mungkin sifat saya yang tertutup masih terbawa sampai sekarang, namun tidak separah dulu. Dan dari dulu sampai sekarang saya masih berusaha unutk menjadi pribadi yang menyenangkan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar