Teori
Kepribadian Sehat
Kepribadian
adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang
bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang
dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak
ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah
dilontarkan. Menurut allport (1937) ia menemukan bahwa ada hampir 50 definisi
berbeda yang digolongkannya kedalam sejumlah kategori. Allport sendiri
memandang “kepribadian merupakan apa orang itu sesungguhnya”.
Sehat
merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan
anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia
sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang
sadar akan hal tersebut.
3 mazhab
dalam psikologi
Aliran Psikoanalisa
Psikoanalisis
adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Aliran
psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego,
super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki
oleh manusia. Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan
pengalaman-pengalaman dini.
Kepribadian Sehat Psikoanalisa:
·
Menurut freud kepribadian yang sehat
yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah.
·
Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan
kecemasan, dengan belajar
·
Mental yang sehat ialah seimbangnya
fungsi dari superego terhadap id dan ego
·
Tidak mengalami gangguan dan
penyimpangan pada mentalnya
·
Dapat menyesuaikan keadaan ddengan
berbagai dorongan dan keinginan
Dalam
aliran Psikoanalisa ini bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis
dan konflik masa kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu,
alam bawah sadar (id,ego,superego) mimpi dan masa lalu.
Teori
psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu
energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu
untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada
fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
-
Id merupakan bagian palung primitif
dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang.
Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak
menyenangkan.
-
Ego merupakan bagian “eksekutif”
dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan.
Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi
untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan
kenyataan.
-
Super Ego merupakan gambaran
internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan
seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana
berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super
Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Pandangan
kaum psikoanalisa, hanya memberi kepada kita sisi yang sakit atau kurang, ‘sisi
yang pincang’ dari kodrat manusia, karna hanya berpusat pada tingkah laku yang
neuritis dan psikotis.
Sigmund
freud dan orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang
terganggu secara emosional, bukan kebribadian yang sehat; atau kebribadian yang
paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Jadi,
aliran ini memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia
dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa
kanak-kanak.
Freud
mengumpamakan pikiran manusia sebagai fenomena gunung es. Bagian kecil yang
tampak diatas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar, bagian yang jauh
lebih besar di bawah permukaan air yang menggambarkan ketidaksadaran aeperti
impuls, ingatan. Nafsu dan hal lain yang mempengaruhi pikiran dan perilaku.
Meskipun
masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai
fungsi,sifat,komponen,prinsip kerja,dinamisme,dan mekanismenya sendiri,namun
mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit(tidak
mungkin)untuk memisah-misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya
terhadap tingkah laku manusia.Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari
interaksi diantara ketiga sistem tersebut,jarang salah satu sistem berjalan
terlepas dari kedua sistem lainnya.
Aliran Behavioristik
Behaviorisme
juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa
pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki
batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang
yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh
John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan
pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan
pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Menurut
penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu
berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respons terhadap rangsangan
itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan
behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin
yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap
manusia yang meberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini
manusia di anggap tidak memiliki sikap diri sendiri.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif
terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem
yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap
manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1.
Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan
lingkungannya
2.
Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3.
Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap
dengan bawaan sendiri
4.Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Pandangan
behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal
individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif.Pandangan bandura dirasakan lebih
lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.Oleh karena teorinya
disebut teori belajar social atau modeling.Prinsipnya adalah perilaku merupakan
hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan
lingkungan.Teorinya ini juga di dukung oleh percobaan eksperimental yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Singkatnya,Bandura
menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.Bandura membuka
perspektif baru dalam aliran behavioristic dengan menekankan pada aspek
observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran
kognitif,pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap disbandingkan pandangan
ahli behavioristic lainnya.
Teori
utama dari Albert Bnadura adalah observational learning atau modeling adalah
factor penting dalam proses belajar manusia
Aliran Humanistik
Aliran
ini berkembang pada tahun 1950. Humanistik merasa tidak puas dengan behaviori
maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan
perhatiannya pada humanisasi yang menekankan keunikan manusia. Psikologi
Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,yang di kendalikan oleh nilai-nilai
dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang
mengarah pada aktualisasi diri:
1)
Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi
sepenuhnya.
2)
Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak
berbahaya.
3)
Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara
tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4)
Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5)
Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar
orang.
6)
Memikul tanggung jawab.
7)
Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8)
Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk
menghentikannya.
Sumber :
1. Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian
Sehat. Yogyakarta : Kanisius
2.
Riyanti, Dwi B.P., Prabowo, Hendro. (1998). Seri diktat kuliah psikologi
umum 2.Depok: Universitas Gunadarma.
3.
Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.(1996). Seri Diktat Kuliah
Psikologi Umum I. Jakarta. Gunadarma
4.
Sarwono, Sarlito W. (2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers.